Inspirasi dan Motivasi

Kamis, 15 Desember 2011

Pembantaian Warga Lampung Ironis

Tragedi Pembantaian masyarakat sipil di lampung, menambah daftar hitam potret negeri ini. Lembaga adat Megoupak, Lampung mendatangi komisi III DPR. Mereka melakukan pengaduan mengenai adanya tragedi pembantaian masyarakat sipil oleh aparat yang terjadi sejak tahun 2009 hingga saat ini.

Berdasarkan pemantauan Tribunnews.com rombongan yang dipimpin oleh purnawirawan TNI Mayjen Saurip Kadi melakukan rapat dengan Komisi hukum DPR yang dipimpin oleh Anggota Komisi III DPR, Bambang Soesatyo.

Mereka meminta agar keadilan hukum ditegakkan setegak-tegaknya terutama mereka aparat yang melakukan pembantaian.

"Mohon menjadi kepedulian wakil rakyat agar pemerintahan ini diakhiri dengan cara-cara mafia, agar keadilan dapat ditegakkan setegak-tegaknya,"ujar Saurip Kadi di gedung DPR, Jakarta, Rabu(13/12/2011).

Sementara itu Ketua Tim Advokasi Lembaga Adat Magoupak, Bob Hasan menjelaskan mengenai kronologis adanya tragedi pembantaian dan kekerasan sadis di Lampung. Awalnya, kata Bob terjadi saat sebuah perusahaan bernama PT. Silva Inhutani milik warga negara Malaysia bernama Benny Sutanto alias Abeng bermaksud melakukan perluasan lahan.

Hal itu dilakukan sejak tahun 2003, namun upaya PT. Silva Inhutani membuka lahan untuk menanam kelapa sawit dan karet selalu ditentang penduduk setempat.

"Penduduk yang tadinya menanam sengon, albasia dan lainnya menolak,"jelas Bob.

Akhirnya PT Silva Inhutani membentuk PAM Swakarsa yang juga dibekingi aparat kepolisian untuk mengusir penduduk. Pascaadanya PAM Swakarsa terjadilah beberapa pembantaian sadis dari tahun 2009 hingga 2011.

Kurang lebih 30 orang sudah menjadi korban pembantaian sadis dengan cara ditembak, disembelih dan disayat-sayat. Sementara ratusan orang mengalami luka-luka dan diantara mereka ada yang mengalami trauma dan stres berat.

"Kejadian terjadi di Mesuji dan Sodong di Lampung paling ujung juga Tulang Bawang. Kalau penyembelihan itu terjadi awal Januari 2011,rincian korban 30 orang yang tewa sejak 2009-2011 dan ada beberapa orang stress karena melihat anggota keluarganya dibantai di hadapannya,"jelas Bob.

Saat agenda pertemuan, video pembantaian dipertontonkan, dalam video itu terlihat gambar adanya pembantaian sadis. Beberapa korban dari masyarakat ada yang disembelih kepalanya kemudian tubuhnya digantung di tiang.

Lalu, ada pula yang ditembak di kaki kemudian tembus ke otak kepalanya. Tontonan mengerikan itu sempat menjadi pusat perhatian. Anggota Komisi III DPR yang hadir terlihat takut dan enggan menontonnya.

"Sudah-sudah, ini mengerikan sekali ini,"ujar Anggota Komisi III DPR, Ahmad Yani.

Dimanakah nurani yang katanya ada di diri manusia yang katanya mahkluk paling beradap dan bermoral, bagaimana jika hal ini terjadi dan ada di antaranya saudara Anda.

Sumber : Tribunnews.com
Kamis, 10 November 2011

Lelucon Ala Timnas

Melepas kepenatan sejenak dengan sedikit humor, tawa dan canda. Setelah sibuk berkutat dengan aktifitas, yah untuk sekedar merefresh kinerja otot dan otak. Seorang pemuda Papua mengungkapkan cintanya pada seorang gadis. Begini dialognya:

Pemuda : "Ade, beta su lama jatuh cinta ke ade. Ade mau jadi kaka pu pacar ka?"
Cewek : "Adooo, kaka. Tra bisa. Sa masih sekolah."
Pemuda : "Ooooo.. kaka kira ade sudah libur

Dialog di atas hanyalah sepenggal kisah humor yang selalu jadi bagian dari keseharian masyarakat Papua. Humor Papua pun tidak kalah jenaka bila dibanding kisah lenong di Betawi atau ketoprak ala Jawa. Humor ala Papua, canda ala Ketoprak, dan ulah bak lenong inilah yang membuat tim nasional Indonesia terasa segar.

Aktor utama dari humor di timnas adalah seorang asli Jayapura bernama Oktovianus Maniani. Uniknya rekan Okto dalam menebar tawa di tiap latihan timnas tidak lain adalah seorang asli batak yang lama menggembara di tanah Wamena, Ferdinand Alfred Sinaga.

Ferdinand Sinaga dengan muka yang memancarkan senyum.Dari senyumannya, terselip ide jahil di kepala Ferdinand. "Okto!!!!" tegurnya kali ini dengan volume suara yang meninggi. "Ada apa, saya sudah dengar," balas Okto yang sibuk memasang tali sepatu. Kegiatan Okto saat itu memang hampir dua menit
dihabiskan oleh kegiatan memakai sepatu yang tak kunjung melekat. Ferdinand pun menyahut. "Oh, saya kira kamu tidak dengar. Mungkin sinyal lagi buruk," kata Ferdinand kalem. Pernyataan yang langsung dibalas Okto. "Ya sudah lah, kau kirim saja SMS," jawabnya sambil tertawa kecil.

Ferdinand pun menjelaskan makusd perkataannya."Okto, lebih baik kalau Irfan (Bachdim) tidak mau ngomong, mending wartawan wawancara anaknya saja. Ini si Andik (Vermansyah)," ujar Ferdinand merespon aksi Irfan Bachdim di pinggir lapangan yang terus bungkam ketika dikerubungi awak media perihal pencoretannya dari timnas. Pernyataan yang sekaligus melepaskan lelucon ke arah Andik yang terlihat ibarat bocah karena bertinggi badan hanya sekitar 158 sentimeter.

Canda di Lapangan Baru serius sejenak, suasana latihan mendadak cair kembali karena ulah Okto yang kali ini menebar tawa bersama  Diego Michiels di tengah lapangan. Diego, naturalisasi asal Belanda, awalnya tampak sangat bersemangat untuk "mengerjai" Okto  dalam bermain game kecil.

Okto, yang bertindak sebagai perebut bola, coba dikecohnya dengan menendang bola melewati kolong kaki pemain asal Papua itu.  Tapi, usaha tersebut gagal. "Tidak bisa. Hahahaha..." kata Okto tertawa lepas ke arah Diego. Secara spontan Diego menedang bagian bokong Okto yang melompat kesenangan.

Aksi jenaka pun terjadi saat timnas melakoni partai persahabatan lawan Timor Leste. Dan kembali aktor dari humor di timnas tidak lain adalah: Okto. Pemain bertubuh mungil yang kerap tersenyum dengan gigi putih bersinarnya itu memulai aksi jahilnya di bangku stadion. Okto, yang di babak kedua partai lawan Timor Leste ditarik keluar pelatih Rahmad Darmawan, memilih membaur di bangku Stadion yang di sana sudah ada dua rekannya sesama Papua, Titus Bonai dan Stevie Bonsapia.

“Hey.. jangan terlalu memegang bola!” ujar Okto yang berteriak bak pelatih. “Jangan dibawa pulang bola,” kata Okto yang memancing tawa sekitar 500 penonton.

Tawa Okto pun langsung pecah ketika menyaksikan aksi Andik yang terpeleset di mulut gawang Timor Leste. Padahal, saat itu Andik sudah mengelabuhi tiga pemain lawan dengan aksi gemilang. Ketika ingin mengeksekusi bola ke gawang yang kosong, pemain asal Surabaya ini justru menendang angin dan melayang tidak karuan. Sontak Andik terpelating membentur rumput dengan kaki yang berada di atas kepala. “Hahahahahaha…” tawa Okto terdengar nyaring. 

Kena Balas, Ulah jenaka pun terjadi di laga perdana timnas kontra Kamboja. Kali ini Okto yang justru terkena tulah akibat ulah jahilnya ke Andik di laga kontra Timor Leste. “Okto…” teriak pelatih Rahmad Darmawan mengingat kan sang pemain yang terlalu asik bermain individu. Menyadari kesalahannya, Okto pun langsung memegangi kepala sembari menggeleng-geleng.

Seusai laga, kejadian kocak sempat terekam di dalam bus yang akan mengantar timnas ke hotel. Kejadian ini berasal saat bus timnas hendak meninggalkan Stadion. Tepat di depan kantor PSSI, sejumlah stand promotion girl (SPG) tengah berdiri tepat di samping bus timnas.

Entah karena didorong rasa humor atau naluri lelaki, hampir sebagian pemain timnas langsung berebut ke kaca bus untuk menyapa sekitar enam wanita yang memiliki paras bak artis itu. Sontak aksi ini dihadiahi tawa oleh para SPG. “hahahaha,” spontan keenam SPG tertawa.

Kejadian segar dan lelucon ala timnas ini bisa direfleksikan sebagai cermin bahwa 20 skuat Garuda dalam kondisi psikologi yang baik untuk tampil di Sea Games. Tidak ada ketegangan atau tekanan yang terekam di keseharian mereka.

Semoga tawa ini jadi pertanda yang baik agar tawa pulalah yang tercipta di akhir keikutsertaan mereka di Sea Games. Tawa juara dengan raihan emas Sea Games ke 26 untuk cabang sepak bola…Ayo Indonesia Bisa.


Sumber Republika.co.id
Rabu, 09 November 2011

Jakarta Mengheningkan Cipta

Jakarta hari ini sepi dan hening, sejumlah titik di jalan protokol di Ibu Kota Jakarta, Kamis, hening selama 60 detik untuk memperingati para pahlawan yang gugur. Hening cipta berlangsung di Bundaran Patung Api Pintu 9, Bundaran Hotel Indonesia dan Bundaran BI patung kuda yang didahului dengan bunyi sirine tepat pada pukul 08:15 WIB. Semoga harapan bangsa ini tentang kemerdekaan yang hakiki yang sudah di perjuangkan para pahlawan bisa tercapai, amin.

Hening cipta tersebut berlangsung serentak di seluruh Indonesia dalam rangka Hari Pahlawan 10 November. Peringatan Hari Pahlawan 2011 mengambil tema "Dengan Semangat Kepahlawanan, Kita Bangun Karakter Bangsa". Harapan saya semoga tema tersebut bukan hanya slogan dan isapan jempol, membangun karakter bangsa yang seperti apa? Itulah tanda tanya besar saya saat ini.

Salah seorang warga, Muhammad Aiyub yang ditemui di Bundaran BI patung kuda, mengaku tidak tahu tentang kegiatan hening cipta tersebut. "Saya tidak tahu kenapa dibunyikan sirine," ujar Aiyub. Yah itulah itulah potret nyata masyarakat kita, masing masing sibuk dengan aktivitas masing masing dan untuk urusan masing masing pula, he...he...

Hening cipta selama 60 detik rutin dilakukan setiap tahun di seluruh Indonesia untuk memperingati Hari Pahlawan. Sementara itu, upacara ziarah nasional memperingati Hari Pahlawan dilangsungkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata Jakarta Selatan pada pukul 08:10 WIB dipimpin langsung oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Sebelumnya, dalam rangkaian Hari Pahlawan, Presiden mewakili pemerintah menganugerahkan gelar pahlawan nasional kepada tujuh tokoh yaitu Syafrudin Prawiranegara, Prof Dr Abdul Malik Karim Amrullah (Buya Hamka), KH Idham Chalid, Ki Sarmidi Mangunsarkoro, Mr I Gusti Ketut Puja, Sri Susuhunan Pakubuwono X dan Ignatius Joseph Kasimo.

Pada kesempatan yang sama, pemerintah juga menganugerahkan bintang Mahaputera Adi Pradana kepada Sultan Sulaiman Syaifull Alamsyah dari Sumatera Utara. Selain itu, dalam rangka peringatan Hari Pahlawan 2011, pemerintah juga menganugerahkan penghargaan bagi para budayawan dan seniman di antaranya Benyamin Sueb, Hasbullah Parindurie, Harijadi Soemadidjaja, Gondo Durasim, Huriah Adam, Idrus Tintin, Kwee Tek Hoay, Sigit Sukasman, Gi Tik Swan dan Gedong Bagus Oka

Semoga kemerdekaan dan kemakmuran di negara kita tercinta ini segera terwujud, bukan hanya merdeka secara harafiah, tapi merdeka yang hakiki lahir dan bathin. Toto tenterem kerto raharjo gemah ripah loh jinawi yang artinya negara ini aman dan tentram, masyarakatnya makmur dan sentosa.

Gerbang Info

Traveling and Vacation

Elfathie Blogger

Info Domain Hosting

Article Marketing

Weight Loss Tips

 
Pintu Gerbang powered by blogger.com
© 2010 simple portal blogger templates by network